Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada 10 Juni 1972 oleh sejumlah pengusaha nasional, termasuk Drs. Abdul Latief dan Ir. Siswono Yudo Husodo, dengan tujuan menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan pemuda Indonesia. Pada masa itu, profesi pengusaha belum menjadi pilihan utama bagi generasi muda, yang lebih cenderung memilih karier sebagai birokrat atau anggota TNI/POLRI.
Seiring berjalannya waktu, HIPMI berhasil mencetak kader-kader pengusaha muda yang berperan aktif dalam dunia usaha nasional maupun internasional. Khususnya setelah krisis ekonomi 1998, organisasi ini mengalami transformasi dengan menjadikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. HIPMI terus beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0, dengan fokus pada inovasi dan digitalisasi.
Di Jawa Tengah, Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI telah terbentuk di seluruh 35 kabupaten dan kota, menjadikannya salah satu jaringan HIPMI paling aktif di Indonesia. Organisasi ini berperan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan membina pengusaha muda melalui berbagai program pelatihan, forum bisnis, dan kegiatan sosial.
Saat ini, Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Tengah adalah Wulan Rudy Prasetyo, seorang pengusaha asal Demak yang telah meniti karier bisnis sejak usia muda. Di bawah kepemimpinannya, HIPMI Jateng terus mengembangkan program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan pemberdayaan pengusaha muda.